Rabu, 11 Februari 2015

UJI BIURET PUPUK UREA, TSP DAN ZA

 
LAPORAN LENGKAP

Nama                                     :   MULKI MALIK
NIS                                         :   124850
Kelas                                      :   III .B
Kelompok                              :   B2.2
Tanggal Praktikum                :   29 Januari 2015
Judul Penetapan                   :    Uji BIURET  pupuk TSP, UREA dan ZA
Tujuan Penetapan                :     Untuk mengetahui adanya protein dalam pupuk TSP, UREA, dan ZA
Dasar Prinsip                 :          2 molekul Urea pada suhu tinggi bergabung atau berpolimerisasi membentuk senyawa biuret. Keberadaannya dapat diketahui dari reaksi biuret dengan garam tembaga kompleks membentuk kompleks yang berwarna lembayung.
Reaksi                                       :

2CO(NH2)2                                       ---->  NH2CONHCONH2 + NH3
CuSO4 + 2NaOH                              --->  Cu(OH)2 + Na2SO4
2NH2CONHCONH2 + Cu(OH)2   ---->  [Cu(NH2CONHCONH2)2] (OH)2


Landasan teori :
 
Uji Biuret

Uji biuret digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptida dalam suatu zat yang diuji. Adanya ikatan peptida mengindikasikan adanya protein, karena asam amino berikatan dengan asam amino yang lain melalui ikatan peptida membentuk protein. Ikatan peptida merupakan ikatan yang terbentuk ketika atom karbon dari gugus karboksil suatu molekul berikatan dengan atom nitrogen dari gugus amina molekul lain. Reaksi tersebut melepaskan molekul air sehingga disebut reaksi kondensasi.

Gambar di atas menunjukkan adanya dua molekul asam amino yang berikatan dengan ikatan peptida dan membentuk molekul protein. Ikatan peptida tersebut yang akan bereaksi dengan reagen biuret menghasilkan perubahan warna. Reaksi positif uji biuret ditunjukkan dengan munculnya warna ungu atau merah muda akibat adanya persenyawaan antara Cu++ dari reagen biuret dengan NH dari ikatan peptida dan O dari air. Semakin panjang ikatan peptida (banyak asam amino yang berikatan) akan memunculkan warna ungu, semakin pendek ikatan peptida (sedikit asam amino yang berikatan) akan memunculkan warna merah muda.

B.  PUPUK
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik.[1] Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen. Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen sepertihormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian, ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.
Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun. Salah satu jenis pupuk organik adalah kompos.
Macam-macam pupuk
Dalam praktik sehari-hari, pupuk biasa dikelompok-kelompokkan untuk kemudahan pembahasan. Pembagian itu berdasarkan sumber bahan pembuatannya, bentuk fisiknya, atau berdasarkan kandungannya.
a.    Pupuk berdasarkan sumber bahan
Dilihat dari sumber pembuatannya, terdapat dua kelompok besar pupuk: (1) pupuk organik atau pupuk alami (misal pupuk kandang dan kompos) dan (2) pupuk kimia atau pupuk buatan. Pupuk organik mencakup semua pupuk yang dibuat dari sisa-sisa metabolisme atau organ hewan dan tumbuhan, sedangkan pupuk kimia dibuat melalui proses pengolahan oleh manusia dari bahan-bahan mineral. Pupuk kimia biasanya lebih "murni" daripada pupuk organik, dengan kandungan bahan yang dapat dikalkulasi. Pupuk organik sukar ditentukan isinya, tergantung dari sumbernya; keunggulannya adalah ia dapat memperbaiki kondisi fisik tanah karena membantu pengikatan air secara efektif.
b.    Pupuk berdasarkan bentuk fisik
Berdasarkan bentuk fisiknya, pupuk dibedakan menjadi pupuk padat dan pupuk cair. Pupuk padat diperdagangkan dalam bentuk onggokan, remahan, butiran, atau kristal. Pupuk cair diperdagangkan dalam bentuk konsentrat atau cairan. Pupuk padatan biasanya diaplikan ke tanah/media tanam, sementara pupuk cair diberikan secara disemprot ke tubuh tanaman.
c.    Pupuk berdasarkan kandungannya
Terdapat dua kelompok pupuk berdasarkan kandungan: pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal mengandung hanya satu unsur, sedangkan pupuk majemuk paling tidak mengandung dua unsur yang diperlukan. Terdapat pula pengelompokan yang disebut pupuk mikro, karena mengandung hara mikro (micronutrients). Beberapa merk pupuk majemuk modern sekarang juga diberi campuran zat pengatur tumbuh atau zat lainnya untuk meningkatkan efektivitas penyerapan hara yang diberikan.
C.  PUPUK TSP
Pupuk TSP adalah nutrient anorganik yang digunakan untuk memperbaiki hara tanah untuk pertanian. TSP artinya triple super phosphate. Rumus kimianya Ca(H2PO4). Kadar P2O5 pupuk ini sekitar 44-46%, namun di lapangan bisa mencapai 56 %. TSP dibuat dengan sistem proses. Pada pembuatannya, batuan alam (rockphosphate) fluor apatit diasamkam dengan asam fosfat hasil proses sebelumnya. Reaksi dasarnya sebagai berikut[1]:
           Ca3(PO4)2CaF  +  H3PO4 --> Ca(H2PO4)2 + Ca(OH)2 + HF

1. PUPUK UREA


   
Pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. 
Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk Urea 
berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia NH2 CONH2, 
merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap
 air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup rapat. 
Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg 
urea mengandung 46 kg Nitrogen. Kegunaan pupuk Urea Unsur hara Nitrogen yang 
dikandung dalam pupuk Urea sangat besar kegunaannya bagi 
tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan, antara lain:
1 Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau daun 
(chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat panting dalam proses fotosintesa
2 Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang dan lain-lain)
3 Menambah kandungan protein tanaman
4 Dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, holtikultura, 
tanaman perkebunan, usaha peternakan dan usaha perikanan
Gejala kekurangan unsur hara Nitrogen :
6 Daun tanaman berwarna pucat kekuning-kunigan
7 Daun tua berwarna kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini dimulai dari ujung daun menjalar ke 
tulang daun
8 Dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari daun 
bagian bawah terus ke bagian atas
9 Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
10 Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, sering kali masak sebelum 
waktunya
E.  PUPUK ZA
Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Nama ZA adalah singkatan dari istilah bahasa Belanda, zwavelzure ammoniak, yang berarti amonium sulfat (NH4SO4).
Wujud pupuk ini butiran kristal mirip garam dapur dan terasa asin di lidah. Pupuk ini higroskopis (mudah menyerap air) walaupun tidak sekuat pupuk urea. Karena ion sulfat sangat mudah larut dalam air sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya sehingga hanya cocok digunakan padatanah alkalin. Dibandingkan pupuk lain (misal amonium nitrat), pupuk ini mengandung lebih sedikit kadar nitrogen sehingga mampu meningkatkan biaya pemupukan per massa nitrogen yang diberikan pada usaha pertanian.[1]
Pupuk ini bersama dengan pupuk berbahan dasar amonia lainnya telah dilarang penggunaannya di Pakistan dan Afghanistan karena mampu digunakan sebagai bahan pembuat bahan peledak.



Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk member tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Nama ZA adalahsingkatan dari istilah bahasa Belanda, zwavelzure ammoniak, yang berarti amonium sulfat (NH4SO4).Wujud pupuk ini butiran kristal mirip garam dapur dan terasa asin di lidah. Pupuk ini higroskopis (mudah menyerap air) walaupun tidaksekuat pupuk urea. Karena ion sulfat sangat mudah larut dalam air sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya. Sifat ini perlu diperhatikan dalam penyimpanan dan pemakaiannya.

Pupuk ZA mengandung belerang 24% (dalam bentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk amonium). Kandungan nitrogennya hanya separuh dari
urea, sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan sebagai sumber pemasok hara belerang pada tanahtanah yang miskin unsur ini. Namun demikian, pupuk ini menjadi pengganti urea sebagai pemasok hara nitrogen bagi  tebu budidaya karena lebih efektif dalam meningkatkan kadar gula ( rendemen). Pemberian urea memperbesar ukuran fisik tebu tetapi menurunkan kadar gula dalam cairan batang tebu.
  

Alat dan bahan                    :
*      Alat :
1. Tabung Reaksi
2. Spatula
3. Labu Semprot
*      Bahan:
1. Pupuk TSP
2. Pupuk Urea
3. Pupuk ZA
4. Air (aquades)
5.NaOH 10%
          
6.CuSO4

 Cara kerja :
-Tabung reaksi diisi seujung sendok pupuk urea
-Dilarutkan dengan aquadest 5-10 ml 
-Ditetesi NaOH 10% 5 tetes dan 2 tetes CuSO4
-Jika warna lembayung (+)  

  Pengamatan :
  1.  TSP      =  -
  2. UREA    =  -
  3.  ZA        =  -

Kesimpulan : 
           Berdasarkan Hasil pengamatan diatas, dapat disimpulkan bahwa semua sampel pupuk (-) mengandung Protein.
Daftar Pustaka                     :
o   http://pendidikan-bio.blogspot.com/2013/11/uji-biuret.html
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar