LAPORAN LENGKAP
Nama : MULKI MALIK
NIS : 124850
Kelas : III .B
Kelompok : B2.2
Tanggal Praktikum : 29
Januari 2015
Judul Penetapan : Uji BIURET pupuk TSP, UREA dan ZA
Tujuan
Penetapan : Untuk mengetahui adanya protein dalam pupuk TSP, UREA, dan ZA
Dasar
Prinsip : 2 molekul Urea pada suhu tinggi bergabung atau
berpolimerisasi membentuk senyawa biuret. Keberadaannya dapat diketahui
dari reaksi biuret dengan garam tembaga kompleks membentuk kompleks yang
berwarna lembayung.
Reaksi :2CO(NH2)2 ----> NH2CONHCONH2 + NH3
CuSO4 + 2NaOH ---> Cu(OH)2 + Na2SO4
2NH2CONHCONH2 + Cu(OH)2 ----> [Cu(NH2CONHCONH2)2] (OH)2
Landasan teori :
Uji Biuret
Uji biuret digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptida dalam suatu zat yang diuji. Adanya ikatan peptida mengindikasikan adanya protein, karena asam amino berikatan dengan asam amino yang lain melalui ikatan peptida membentuk protein. Ikatan peptida merupakan ikatan yang terbentuk ketika atom karbon dari gugus karboksil suatu molekul berikatan dengan atom nitrogen dari gugus amina molekul lain. Reaksi tersebut melepaskan molekul air sehingga disebut reaksi kondensasi.
B. PUPUK
1. PUPUK UREA
Gejala kekurangan unsur hara Nitrogen :
6 Daun tanaman berwarna pucat kekuning-kunigan
7 Daun tua berwarna kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini dimulai dari ujung daun menjalar ke
tulang daun
8 Dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari daun
bagian bawah terus ke bagian atas
9 Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
10 Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, sering kali masak sebelum
waktunya
Alat :
Bahan:
Pupuk adalah material yang
ditambahkan pada media
tanam atau tanaman untuk
mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu
berproduksi dengan baik.[1] Material
pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk
berbeda dari suplemen.
Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, sementara suplemen sepertihormon tumbuhan membantu kelancaran proses
metabolisme. Meskipun demikian, ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat
ditambahkan sejumlah material suplemen.
Dalam pemberian pupuk perlu
diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu
banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat
berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan
ke daun.
Salah satu jenis pupuk organik adalah kompos.
Macam-macam pupuk
Dalam praktik sehari-hari, pupuk
biasa dikelompok-kelompokkan untuk kemudahan pembahasan. Pembagian itu
berdasarkan sumber bahan pembuatannya, bentuk fisiknya, atau berdasarkan kandungannya.
a. Pupuk
berdasarkan sumber bahan
Dilihat dari sumber pembuatannya,
terdapat dua kelompok besar pupuk: (1) pupuk organik atau
pupuk alami (misal pupuk kandang dan kompos) dan
(2) pupuk kimia atau
pupuk buatan. Pupuk organik mencakup semua pupuk yang dibuat dari sisa-sisa
metabolisme atau organ hewan dan tumbuhan, sedangkan pupuk kimia dibuat melalui
proses pengolahan oleh manusia dari bahan-bahan mineral. Pupuk kimia biasanya
lebih "murni" daripada pupuk organik, dengan kandungan bahan yang
dapat dikalkulasi. Pupuk organik sukar ditentukan isinya, tergantung dari
sumbernya; keunggulannya adalah ia dapat memperbaiki kondisi fisik tanah karena
membantu pengikatan air secara efektif.
b. Pupuk
berdasarkan bentuk fisik
Berdasarkan bentuk fisiknya, pupuk
dibedakan menjadi pupuk padat dan pupuk cair. Pupuk padat diperdagangkan dalam
bentuk onggokan, remahan, butiran, atau kristal. Pupuk cair diperdagangkan
dalam bentuk konsentrat atau cairan. Pupuk padatan biasanya diaplikan ke
tanah/media tanam, sementara pupuk cair diberikan secara disemprot ke tubuh
tanaman.
c. Pupuk
berdasarkan kandungannya
Terdapat dua kelompok pupuk
berdasarkan kandungan: pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal
mengandung hanya satu unsur, sedangkan pupuk majemuk paling tidak mengandung
dua unsur yang diperlukan. Terdapat pula pengelompokan yang disebut pupuk
mikro, karena mengandung hara mikro (micronutrients).
Beberapa merk pupuk majemuk modern sekarang juga diberi campuran zat pengatur
tumbuh atau zat lainnya untuk meningkatkan efektivitas penyerapan hara yang
diberikan.
C. PUPUK TSP
Pupuk TSP adalah nutrient anorganik yang
digunakan untuk memperbaiki hara tanah untuk pertanian. TSP artinya triple
super phosphate. Rumus kimianya Ca(H2PO4). Kadar P2O5 pupuk ini sekitar 44-46%,
namun di lapangan bisa mencapai 56 %. TSP dibuat dengan sistem proses.
Pada pembuatannya, batuan alam (rockphosphate) fluor apatit diasamkam dengan
asam fosfat hasil proses sebelumnya. Reaksi dasarnya sebagai berikut[1]:
Ca3(PO4)2CaF + H3PO4 --> Ca(H2PO4)2 + Ca(OH)2 + HF
1. PUPUK UREA

Pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi.
Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk Urea
berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia NH2 CONH2,
merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap
air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup rapat.
Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg
urea mengandung 46 kg Nitrogen. Kegunaan pupuk Urea Unsur hara Nitrogen yang
dikandung dalam pupuk Urea sangat besar kegunaannya bagi
tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan, antara lain:
1 Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau daun
(chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat panting dalam proses fotosintesa
2 Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang dan lain-lain)
3 Menambah kandungan protein tanaman
4 Dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, holtikultura,
tanaman perkebunan, usaha peternakan dan usaha perikanan
6 Daun tanaman berwarna pucat kekuning-kunigan
7 Daun tua berwarna kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini dimulai dari ujung daun menjalar ke
tulang daun
8 Dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari daun
bagian bawah terus ke bagian atas
9 Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
10 Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, sering kali masak sebelum
waktunya
E. PUPUK ZA
Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi
tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Nama ZA adalah singkatan dari
istilah bahasa Belanda, zwavelzure ammoniak, yang
berarti amonium sulfat (NH4SO4).
Wujud pupuk ini butiran kristal mirip garam dapur dan terasa asin di lidah.
Pupuk ini higroskopis (mudah menyerap air) walaupun tidak sekuat pupuk
urea. Karena ion sulfat sangat mudah larut dalam air sedangkan ion amonium lebih lemah,
pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya sehingga
hanya cocok digunakan padatanah
alkalin. Dibandingkan pupuk lain (misal amonium
nitrat), pupuk ini mengandung lebih sedikit kadar nitrogen sehingga
mampu meningkatkan biaya pemupukan per massa nitrogen yang diberikan pada usaha
pertanian.[1]
Pupuk ini bersama dengan pupuk berbahan dasar amonia
lainnya telah dilarang penggunaannya di Pakistan dan Afghanistan karena mampu
digunakan sebagai bahan pembuat bahan peledak.

Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk member
tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Nama ZA adalahsingkatan dari istilah bahasa Belanda, zwavelzure ammoniak, yang berarti amonium sulfat (NH4SO4).Wujud pupuk ini butiran kristal mirip garam dapur dan terasa asin di lidah. Pupuk ini higroskopis (mudah menyerap air) walaupun tidaksekuat pupuk urea. Karena ion sulfat sangat mudah larut dalam air sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya. Sifat ini perlu diperhatikan dalam penyimpanan dan pemakaiannya.
Pupuk ZA mengandung belerang 24% (dalam bentuk sulfat) dan nitrogen
21% (dalam bentuk amonium). Kandungan nitrogennya hanya separuh dari
urea, sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan sebagai sumber pemasok hara belerang pada tanahtanah yang miskin unsur ini. Namun demikian, pupuk ini menjadi pengganti urea sebagai pemasok hara nitrogen bagi tebu budidaya karena lebih efektif dalam meningkatkan kadar gula ( rendemen). Pemberian urea memperbesar ukuran fisik tebu tetapi menurunkan kadar gula dalam cairan batang tebu.
urea, sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan sebagai sumber pemasok hara belerang pada tanahtanah yang miskin unsur ini. Namun demikian, pupuk ini menjadi pengganti urea sebagai pemasok hara nitrogen bagi tebu budidaya karena lebih efektif dalam meningkatkan kadar gula ( rendemen). Pemberian urea memperbesar ukuran fisik tebu tetapi menurunkan kadar gula dalam cairan batang tebu.
Alat dan bahan :

1. Tabung Reaksi
2. Spatula
3. Labu Semprot

1. Pupuk TSP
2. Pupuk Urea
3. Pupuk ZA
4. Air (aquades)
5.NaOH 10%
6.CuSO4
Kesimpulan :
Berdasarkan Hasil pengamatan diatas, dapat disimpulkan bahwa semua sampel pupuk (-) mengandung Protein.
Cara kerja :
-Tabung reaksi diisi seujung sendok pupuk urea
-Dilarutkan dengan aquadest 5-10 ml
-Ditetesi NaOH 10% 5 tetes dan 2 tetes CuSO4
-Jika warna lembayung (+)
Pengamatan :
-Tabung reaksi diisi seujung sendok pupuk urea
-Dilarutkan dengan aquadest 5-10 ml
-Ditetesi NaOH 10% 5 tetes dan 2 tetes CuSO4
-Jika warna lembayung (+)
Pengamatan :
- TSP = -
- UREA = -
- ZA = -
Kesimpulan :
Berdasarkan Hasil pengamatan diatas, dapat disimpulkan bahwa semua sampel pupuk (-) mengandung Protein.
Daftar Pustaka :
o
http://pendidikan-bio.blogspot.com/2013/11/uji-biuret.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar