Kamis, 21 Mei 2015

Penetapan Kadar Asam Bebas




Nama                             : Mulki Malik

NIS                               : 124844

Kelas / Kelompok            : 3B/B2.2

Tanggal mulai                 : 5 maret 2015

Tanggal selesai               5 maret 2015

Judul Penetapan             : Penentuan Kadar Asam Bebas (H2SO4)

Tujuan Penetapan           : Untuk mengetahui kadar asam bebas (H2SO4) dalam sampel pupuk ZA

Dasar prinsip                  : Kadar asam bebas pada pupuk ZA ditetapkan secara alkalimetri. Pupuk ZA dilarutkan kemudian dititar dengan NaOH hingga didapatkanTA hijau dari indikator MM:MB (1:1).

Reaksi                            :


Landasan Teori               :

Pupuk
Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ketanah atau tajuk tanaman dengan tujuan untuk melengkapi katersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling awal adalah kotoran hewan, sisa pelapukan tanaman dan arang kayu. Pemakaian pupuk kimia kemudian berkembang seiring dengan ditemukannyadeposit garam kalsium di Jerman pada tahun 1839.
Dalam pemilihan pupuk perlu diketahui terlebih dahulu jumlah dan jenis unsur hara yang dikandungnya, serta manfaat dari berbagai unsur hara pembentuk pupuk tersebut. Setiap kemasan pupuk yang diberi label yang menunjukkan jenis dan unsur hara yang dikandungnya. Kadangkala petunjuk pemakaiannya juga dicantumkan pada kemasan.karena itu, sangat penting untuk membaca label kandungan pupuk sebelum memutuskan untuk membelinya. Selain menentukan jenis pupuk yang tepat, perlu diketahui juga cara aplikasinya yang benar, sehingga takaran pupuk yang diberikan dapat lebih efisien. Kesalahan dalam aplikasi pupuk akan berakibat pada terganggunya pertumbuhan tanaman. Bahkan unsur hara yang dikandung oleh pupuk tidak dapat dimanfaatkan tanaman.

Penggolongan Pupuk
Pupuk digolongkan menjadi dua, yakni pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai. Contohnya adalah pupuk kompos dan pupuk kandang. Pupuk kompos berasal dari sisa-sisa tanaman, dan pupuk kandang berasal dari kotoran ternak. Pupuk organik mempunyai komposisi kandungan unsur hara yang lengkap, tetapi jumlah tiap jenis unsur hara tersebut rendah. Sesuai dengan namanya, kandungan bahan organik pupuk ini termasuk tinggi.
Pupuk anorganik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga memiliki prosentase kandungan hara yang tinggi. Menurut jenis unsur hara yang dikandungnya, pupuk anorganik dapat dibagi menjadi dua yakni pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pada pupuk tunggal, jenis unsur hara yang dikandungnya hanya satu macam. Biasanya berupa unsur hara makro primer, misalnya urea hanya mengandung unsur nitrogen.
Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur hara.Penggunaan pupuk ini lebih praktis karena hanya dengan satu kali penebaran, beberapa jenis unsur hara dapat diberikan. Namun, dari sisi harga pupuk ini lebih mahal. Contoh pupuk majemuk antara lain diamonium phospat yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor.
Menurut cara aplikasinya, pupuk buatan dibedakan menjadi dua yaitu pupuk daun dan pupuk akar. Pupuk daun diberikan lewat penyemprotan pada daun tanaman. Contoh pupuk daun adalah Gandasil B dan D, Grow More, dan Vitabloom. Pupuk akar diserap tanaman lewat akar dengan cara penebaran di tanah. Contoh pupuk akar adalah urea, NPK, dan Dolomit.
Menurut cara melepaskan unsur hara, pupuk akar dibedakan menjadi dua yakni pupuk fast release dan pupuk slow release. Jika pupuk fast release ditebarkan ke tanah dalam waktu singkat unsur hara yang ada atau terkandung langsung dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Kelemahan pupuk ini adalah terlalu cepat habis, bukan hanya karena diserap oleh tanaman tetapi juga menguap atau tercuci oleh air. Yang termasuk pupuk fast release antara lain urea, ZA dan KCL.
Pupuk slow release atau yang sering disebut dengan pupuk lepas terkendali (controlled release) akan melepaskan unsur hara yang dikandungnya sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dengan demikian, manfaat yang dirasakan dari satu kali aplikasi lebih lama bila dibandingkan dengan pupuk fast release. Mekanisme ini dapat terjadi karena unsur hara yang dikandung pupuk slow release dilindungi secara kimiawi dan mekanis.
Perlindungan secara mekanis berupa pembungkus bahan pupuk dengan selaput polimer atau selaput yang mirip dengan bahan pembungkus kapsul. Contohnya, polimer coated urea dan sulfur coated urea. Perlindungan secara kimiawi dilakukan dengan cara mencampur bahan pupuk menggunakan zat kimia, sehingga bahan tersebut lepas secara terkendali. Contohnya Methylin urea, Urea Formaldehide dan Isobutilidern Diurea. Pupuk jenis ini harganya sangat mahal sehingga hanya digunakan untuk tanaman-tanaman yang bernilai ekonomis tinggi.
              
Pupuk ZA
Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Nama ZA adalah singkatan dari istilah bahasa Belanda, zwavelzure ammoniak, yang berarti amonium sulfat (NH4SO4).
Wujud pupuk ini butiran kristal mirip garam dapur dan terasa asin di lidah. Pupuk ini higroskopis (mudah menyerap air) walaupun tidak sekuat pupuk urea. Karena ion sulfat sangat mudah larut dalam air sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya sehingga hanya cocok digunakan pada tanah alkalin. Dibandingkan pupuk lain (misal amonium nitrat), pupuk ini mengandung lebih sedikit kadar nitrogen sehingga mampu meningkatkan biaya pemupukan per massa nitrogen yang diberikan pada usaha pertanian.
Pupuk ini bersama dengan pupuk berbahan dasar amonia lainnya telah dilarang penggunaannya di Pakistan dan Afghanistan karena mampu digunakan sebagai bahan pembuat bahan peledak.
PUPUK ZA (SNI 02-1760-2005)
Spesifikasi
  • Nitrogen minimal 20,8%
  • belerang minimal 23,8%
  • Kadar air maksimal 1%
  • kadar Asam Bebas sebagai H2SO4 maksimal 0,1%
  • Bentuk kristal
  • Warna putih
  • Warna orange untuk ZA bersubsidi
  • Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
Sifat dan keunggulan pupuk ZA
  • Tidak higroskopis
  • Mudah larut dalam air
  • Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan
  • Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama
  • Dapat dicampur dengan pupuk lain
  • Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
  • Meningkatkan produksi dan kualitas panen
  • Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan
  • Memperbaiki rasa dan warna hasil panen
Gejala kekurangan unsur hara Belerang pada tanaman
  • Produksi protein tanaman menurun, pertumbuhan sel tanaman kurang aktif
  • Terjadi penimbunan amida bebas dan asam amino sampai batas yang berbahaya bagi tanaman
  • Terjadi kerusakan aktivitas fisiologis dan mudah terserang hama penyakit
  • Produksi butir daun hijau menurun, proses asimilasi dan sintesis karbohidrat terlambat, tanaman mengalami klorosis/kekuningan dan hasil panen rendah. 
Alat dan bahan             :
Alat
1.     Neraca digital
2.     Erlenmeyer
3.     Pipet volume
4.     Pipet tetes
5.     Buret
6.     Corong
7.     Penyangga buret
8.     Kain Lap

Bahan
1.     Pupuk ZA
2.     Air (aquades)
3.     NaOH 0,1 N
4.     Indikator MM:MB (1:1)
Cara Kerja                    :
1.     Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.     Ditimbang± 3 gram contoh kedalam erlenmeyer.
3.     Dibubuhi 3 tetes indikator MM:MB (1:1) dan 100 ml aquades, lalu di homogenkan.
4.     Dititar dengan NaOH 0,1 N sampai larutan berubah warna(Hijau Toska – Hijau)
5.     Menghitung kadar asam bebas

 Hasil Pengamatan        :
·         Bobot sampel                                                                                        :  3,0017  gram
·         Volume penitar                                                                                     :  3,15      ml
·         N  NaOH                                                                                              :  0,0843   N
·         BST NH3                                                                                              :  98         mg/meq
·         Indikator                                                                                             :  MM:MB ( 1:1 )
·         Warna larutan sesudah penambahan indikator                                      :  Hijau Toska
·         Warna larutan setelah tercapai titik akhir                                           :  Hijau

Perhitungan                  :
         


Kesimpulan                   :
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa kadar asam bebas (H2SO4) dalam sampel pupuk ZA adalah 0,87%

Daftar Pustaka             :
Novizan. 1999. Pemupukan Yang Efektif. Makalah Pada Kursus Singkat Pertanian. PT Mitratani Mandiri Perdana. Jakarta.

Rabu, 20 Mei 2015

Penetapan Kadar Amonia Bebas




Nama                             : Mulki Malik

NIS                               : 124844

Kelas / Kelompok          : 3B/B2.2

Tanggal mulai                 : 5 maret 2015

Tanggal selesai               : 5 maret 2015

Judul Penetapan             : Penentuan Kadar Amonia Bebas (NH3)

Tujuan Penetapan           : Untuk mengetahui kadar NH3 dalam sampel pupuk Urea

Dasar prinsip              :  Dalam percobaan pupuk urea dilakukan dengan titrasi alkalimetri. Sampel dilarukan dengan aquadest dengan penambhan campuran indikator MM:MB (1:1) dan dititar dengan asam sulfat sampai titik akhir ( hijau ke biru).
Reaksi                                     :



Landasan Teori               :

Pupuk Urea
Urea adalah senyawa organik yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO.
Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme.

Biosintesis

Urea terbentuk melalui proses oksidasi yang terjadi pada hati. Eritrosit atau sel darah merah yang sudah rusak (120 hari) dirombak menjadi 'haemo' dan'globin'. Selanjutnya 'haemo' akan diubah menjadi zat warna empedu yaitu bilirubin dan urobilin yang mengandung urea dan amonia yang akan keluar bersama urin dan feses.
Sekitar 90% urea industri digunakan sebagai pupuk kimia. Urea dalam bentuk butiran curah (prill) digunakan dalam pertanian sebagai pupuk kimia pemasok unsur nitrogen. Di tanah, urea akan terhidrolisis dan melepaskan ion amonium. Kandungan N pada urea adalah 46%, tetapi yang tergunakan oleh tanaman biasanya separuhnya.
Karena penting dalam pembangunan pertanian, pupuk urea seringkali disubsidi oleh pemerintah suatu negara, termasuk Indonesia. Di pasaran Indonesia, pupuk urea dipasarkan dalam dua bentuk: bersubsidi (berwarna merah muda, digunakan untuk bantuan pembangunan) dan tidak bersubsidi (berwarna putih, untuk dipasarkan secara komersial).
Pupuk urea dihasilkan sebagai produk samping pengolahan gas alam atau pembakaran batu bara. Karbon dioksida yang dihasilkan dari kegiatan industri tersebut lalu dicampur dengan amonia melalui proses Bosch-Meiser. Dalam suhu rendah, amonia cair dicampur dengan es kering (karbondioksida) menghasilkan amonium karbamat. Selanjutnya, amonium karbamat dicampur dengan air ditambah energi untuk menghasilkan urea dan air.
PUPUK UREA (SNI 02-2801-1998)
Spesifikasi
  • Kadar air maksimal 0,50%
  • Kadar Biuret maksimal 1%
  • Kadar Nitrogen minimal 46%
  • Bentuk butiran tidak berdebu
  • Warna putih (non subsidi)
  • Warna pink untuk Urea Bersubsidi
  • Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
Sifat Pupuk Urea
  • Higroskopis
  • Mudah larut dalam air
Manfaat unsur hara Nitrogen yang dikandung pupuk Urea
  • Membuat bagian tanaman lebih hijau dan segar
  • Mempercepat pertumbuhan
  • Menambah kandungan protein hasil panen
Gejala kekurangan unsur hara Nitrogen pada tanaman
  • Seluruh tanaman berwarna pucat kekuningan
  • Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
  • Daun tua berwarna kekuningan. Pada tanaman padi dimulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun
  • Pertumbuhan buah tidak sempurna seringkali masak sebelum waktunya
  • Jika dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari bagian bawah tanaman terus ke bagian atas tanaman.
AMONIA
Amonia adalah bahan kimia dengan formula kimia NH3. Molekul amonia mempunyai bentuk segi tiga. Amonia terdapat di atmosfer dalam kuantiti yang kecil akibat pereputan bahan organik. Amonia juga dijumpai di dalam tanah, dan di tempat berdekatan dengan gunung berapi. Oleh karena itu, pada suhu dan tekanan piawai, amonia adalah gas yang tidak mempunyai warna (lutsinar) dan lebih ringan dari pada udara (0.589 ketumpatan udara). Titik leburnya ialah -75 °C dan titik didihnya ialah -33.7 °C. 10% larutan amonia dalam air mempunyai pH 12. Amonia dalam bentuk cair mempunyai muatan yang sangat tinggi. Amonia cair terkenal dengan sifat keterlarutannya. Ia boleh melarutkan logam alkali dengan mudah untuk membentuk larutan yang berwarna dan mengalirkan elektrik dengan baik. Amonia dapat larut dalam air. Larutan amonia dengan air mempunyai sedikit amonium hidroksida (NH4OH). 100 dm3 amoniapun dapat berpadu dengan 100 cm3 air. Amonia tidak menyokong pembakaran, dan tidak akan terbakar kecuali dicampur dengan oksigen, di mana amonia terbakar dengan nyalaan hijau kekuningan muda. Amonia dapat meletup jika dicampur dengan udara. Amonia diperoleh dengan cara menyulingkan tumbuhan dan hewan yang mengandung nitrogen. Atau dengan mereaksikan garam-garam amonium dengan hidroksida alkali.Amonium juga diperoleh dengan mereaksikan magnesium nitrit (Mg3N2) dengan air.Mg3N2(S) + 6H2O(l) ——> 3Mg(OH)2(s)+2NH3Amonia (NH3) dan garam-garamnya bersifat mudah larut dalam air. Sumber amonia di perairan adalah pemecahan nitrogen organik (protein dan urea) dan nitrogen anorganik yang terdapat di dalam tanah dan air, yang berasal dari dekomposisi bahan organic oleh mikroba dan jamur (amonifikasi). Sumber amonia adalah reduksi gas nitrogen yang berasal dari proses difusi udara atmosfer, limbah industri dan domestik. Amonia yang terdapat dalam mineral masuk ke badan air melalui erosi tanah. Selain terdapat dalam bentuk gas, amonia membentuk senyawa kompleks dengan beberapa ion-ion logam. Amonia juga dapat terserap kedalam bahan-bahan tersuspensi dan koloid sehingga mengendap di dasar perairan. Amonia di perairan dapat menghilang melalui proses volatilisasi karena tekanan parsial amonia dalam larutan meningkat dengan semakin meningkatnya pH. Ikan tidak bisa bertoleransi terhadap kadar amonia bebas yang terlalu tinggi karena dapat mengganggu proses pengikatan oksigen oleh darah dan pada akhirnya dapat meningkatkan sifokasi. Pada budidaya intensif, yang padat penebaran tinggi dan pemberian pakan sangat intensif, penimbunan limbah kotoran terjadi sangat cepat.Gas amonia juga merupakan salah satu gas pencemar udara yang dihasilkan dari penguraian senyawa organik oleh mikroorganisme seperti dalam proses pembuatan kompos, dalam industri peternakan, dan pengolahan sampah kota. Amonia (gas) itu terdiri dari hidrogen dan nitrogen yang biasanya perbandingan molarnya 3:1, ada metan, argon, dan CO2. Amonia disintesis dengan reaksi reversibel antara hidrogen dengan nitrogen.Adapun manfaat dari ammoniak yaitu:1. Untuk pembuatan pupuk, terutama urea dan ZA (Zwavelzur amonium = amonium sulfat)NH3(g) + CO2(g) CO(NH2)2(aq) + panasNH3(g) + H2SO4 (NH4)2SO4(aq)Pembuatan pupuk dengan cara Haber-Bosch yaitu dengan cara ammonia dibuat dalam skala besar dari nitrogen yang diperoleh dari udara, ditambah hydrogen (sebagian besar diproduksi dari metana yang terjadi secara alami) yang menjadi campuran nitrogen dan hydgrogen bertekanan tinggi. Kemudian didaur ulang sehingga amoniak terbentuk dan dibiarkan hingga terjadi proses pengembunan sehingga terbentuk amoniak cair (NH3) yang siap dipindahkan untuk diolah menjadi pupuk. Namun sebelum amoniak diproduksi melalui proses Haber-Bosch, sumber utama senyawa nitrogen untuk industry adalah mineral yang harus ditambang dan diangkat sejauh ribuan kilometer.Untuk membuat senyawa nitrogen yang lain, seperti asam nitrat, amonium klorida, amonium nitrat.NH3(g) + 5 O2(g) 4 NO(g) + 6 H2O(g)NH3(g) + HCl(aq) NH4Cl(aq)NH3(g) + HNO3(aq) NH4NO3(aq)2. Untuk membuat hidrazin.NH3(g) + NaOCl(aq) N2H4(l) + NaCl(s) + H2O(l)Hidrazin merupakan salah satu senyawa nitrogen yang digunakan sebagai bahan bakar roket.3. Dalam pabrik es, amonia cair digunakan sebagai pendingin (refrigerant) karena amonia cair mudah menguap dan akan menyerap panas sehingga menimbulkan efek pembekuan.4. Sebagai bahan peledak5. Bahan pembuatan baterai6. Campuran dalam produk cat rambut dan obat pelurusan rambut.

Cara Menurunkan Kadar
Sebetulnya reduksi kandungan amoniak pada air limbah yang paling efektif (bisa sampai dibawah 5 ppm) adalah:Dengan metode pengolahan limbah mikrobiologi dengan proses nitrifikasi yaitu Amoniak diubah jadi nitrit/nitrat oleh bakteri nitrosomonas atau bakteri lain terus kemudian diubah lagi jadi nitrogen bebas yang ramah lingkungan.Cara lainnya bisa dengan metode stripping, yaitu pemanasan amoniak dengan menggunakan steam atau heater supaya amoniaknya menguap ke udara bebas atau dengan cara membuas separti air mancur juga dapat mengurangi kadar ammonia, tapi tentunya hal ini hanya memindahkan fasa limbah dari cair menjadi gas.Cara untuk menurunkan kadar amonia dalam air adalah dengan mengganti air sebagian atau seluruhnya atau dengan cara filterisasi. Untuk budidaya ikan hias dalam akuarium atau kolam kecil, filterisasi ini paling sering digunakan karena lebih praktis dan menghemat waktu.Limbah amoniak dapat dinetralkan dengan asam sulfat (pupuk ZA).

Informasi Lingkungan

Amoniak dalam air amat beracun bagi ikan, udang dan binatang air lainnya. Dapat menimbulkan kesuburan tanaman air (eutropia). NH3 dalam air dapat dibuang dengan proses tripping (pH optimum ± 12) atau dengan proses mikrobiologi. Limbah amoniak dapat dinetralkan dengan asam sulfat (pupuk ZA). Baku mutu ambien untuk pencemaran amoniak adalah 2 ppm. Asap tebal akibat kecelakaan dalam transportasi pengangkutan amoniak dapat disemprot dengan air.Ureaadalahsenyawa organikyang tersusun dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4atau (NH2)2CO.Urea juga dikenal dengan namacarbamideyang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalahcarbamide resin, isourea, carbonyl diamide dancarbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dar isenyawa anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme.

Alat dan bahan             :

Alat
1.     Neraca digital
2.     Erlenmeyer
3.     Pipet volume
4.     Pipet tetes
5.     Buret
6.     Corong
7.     Penyangga buret
8.     Kain Lap

Bahan
1.    Pupuk Urea
2.   Air (aquades)
3.   Indikator MM:MB ( 1:1 )
4.   HCl 0,02 N
Cara Kerja                    :
1.     Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.     Ditimbang ± 3 gram kedalam erlenmeyer.
3.     Dibubuhi 100 ml air (aquades), dilarutkan dan dibubuhi indikator MM:MB ( 1:1 )
4.     Dititar dengan HCl 0,02 N sampai titik akhir ( Hijau ke biru )
5.     Menghitung kadar amonia bebas.
 Hasil Pengamatan        :
·         Bobot sampel                                                                                        :  3,0202  gram
·         Volume penitar                                                                                     :  3,50      ml
·         N  HCl                                                                                                  :  0,0165  N
·         BST NH3                                                                                              :  17         mg/meq
·         Indikator                                                                                             :  MM:MB ( 1:1 )
·         Warna larutan sesudah penambahan indikator                                      :  Hijau Toska
·         Warna larutan setelah tercapai titik akhir                                           :  Biru

Perhitungan                  :



                           

Kesimpulan                   :
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa kadar amonia bebas (NH­3) dalam sampel pupuk urea adalah 0,03%


Daftar Pustaka             :