Nama :
Mulki Malik
NIS :
124844
Kelas / Kelompok :
3B/B2.2
Tanggal mulai :
29 februari 2015
Tanggal selesai : 29 februari 2015
Judul Penetapan :
Penentuan kadar air dalam pupuk
Tujuan
Penetapan : Untuk mengetahui
kadar air dalam pupuk
Dasar prinsip : Prinsip dari metode oven pengering adalah bahwa air
yang terkandung dalam suatu bahan akan menguap bila bahan tersebut dipanaskan
pada suhu 105oC selama waktu tertentu. Perbedaan antara berat
sebelum dan sesudah dipanaskan adalah kadar air.
Landasan Teori :
Pupuk
Pupuk
didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ketanah atau tajuk tanaman
dengan tujuan untuk melengkapi katersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling
awal adalah kotoran hewan, sisa pelapukan tanaman dan arang kayu. Pemakaian
pupuk kimia kemudian berkembang seiring dengan ditemukannyadeposit garam
kalsium di Jerman pada tahun 1839.
Dalam pemilihan
pupuk perlu diketahui terlebih dahulu jumlah dan jenis unsur hara yang
dikandungnya, serta manfaat dari berbagai unsur hara pembentuk pupuk tersebut.
Setiap kemasan pupuk yang diberi label yang menunjukkan jenis dan
unsur hara yang dikandungnya. Kadangkala petunjuk pemakaiannya juga dicantumkan
pada kemasan.karena itu, sangat penting untuk membaca label kandungan pupuk
sebelum memutuskan untuk membelinya. Selain menentukan jenis pupuk yang tepat,
perlu diketahui juga cara aplikasinya yang benar, sehingga takaran pupuk yang
diberikan dapat lebih efisien. Kesalahan dalam aplikasi pupuk akan berakibat
pada terganggunya pertumbuhan tanaman. Bahkan unsur hara yang dikandung oleh
pupuk tidak dapat dimanfaatkan tanaman.
Penggolongan Pupuk
Pupuk
digolongkan menjadi dua, yakni pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik
adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah melalui
proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai. Contohnya adalah pupuk
kompos dan pupuk kandang. Pupuk kompos berasal dari sisa-sisa tanaman, dan
pupuk kandang berasal dari kotoran ternak. Pupuk organik mempunyai komposisi
kandungan unsur hara yang lengkap, tetapi jumlah tiap jenis unsur hara tersebut
rendah. Sesuai dengan namanya, kandungan bahan organik
pupuk ini termasuk tinggi.
Pupuk anorganik
atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara meramu
berbagai bahan kimia sehingga memiliki prosentase kandungan hara
yang tinggi. Menurut jenis unsur hara yang dikandungnya, pupuk anorganik
dapat dibagi menjadi dua yakni pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pada pupuk
tunggal, jenis unsur hara yang dikandungnya hanya satu macam. Biasanya berupa
unsur hara makro primer, misalnya urea hanya mengandung unsur
nitrogen.
Pupuk majemuk
adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur hara.Penggunaan pupuk
ini lebih praktis karena hanya dengan satu kali penebaran, beberapa jenis unsur
hara dapat diberikan. Namun, dari sisi harga pupuk ini lebih mahal. Contoh
pupuk majemuk antara lain diamonium phospat yang mengandung
unsur nitrogen dan fosfor.
Menurut cara
aplikasinya, pupuk buatan dibedakan menjadi dua yaitu pupuk daun dan pupuk
akar. Pupuk daun diberikan lewat penyemprotan pada daun tanaman. Contoh pupuk
daun adalah Gandasil B dan D, Grow More, dan Vitabloom. Pupuk akar diserap
tanaman lewat akar dengan cara penebaran di tanah. Contoh pupuk akar adalah
urea, NPK, dan Dolomit.
Menurut cara
melepaskan unsur hara, pupuk akar dibedakan menjadi dua yakni pupuk fast
release dan pupuk slow release. Jika pupuk fast release ditebarkan ke tanah
dalam waktu singkat unsur hara yang ada atau terkandung langsung dapat
dimanfaatkan oleh tanaman. Kelemahan pupuk ini adalah terlalu cepat habis,
bukan hanya karena diserap oleh tanaman tetapi juga menguap atau tercuci oleh
air. Yang termasuk pupuk fast release antara lain urea, ZA dan KCL.
Pupuk slow
release atau yang sering disebut dengan pupuk lepas terkendali (controlled
release) akan melepaskan unsur hara yang dikandungnya sedikit demi sedikit
sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dengan demikian, manfaat yang dirasakan dari satu
kali aplikasi lebih lama bila dibandingkan dengan pupuk fast release. Mekanisme
ini dapat terjadi karena unsur hara yang dikandung pupuk slow release
dilindungi secara kimiawi dan mekanis.
Perlindungan
secara mekanis berupa pembungkus bahan pupuk dengan selaput polimer atau
selaput yang mirip dengan bahan pembungkus kapsul. Contohnya, polimer coated
urea dan sulfur coated urea. Perlindungan secara kimiawi dilakukan dengan cara
mencampur bahan pupuk menggunakan zat kimia, sehingga bahan tersebut lepas secara
terkendali. Contohnya Methylin urea, Urea Formaldehide dan Isobutilidern
Diurea. Pupuk jenis ini harganya sangat mahal sehingga hanya digunakan untuk
tanaman-tanaman yang bernilai ekonomis tinggi.
Pupuk Urea
Urea
adalah senyawa
organik yang tersusun dari unsur karbon,
hidrogen,
oksigen
dan nitrogen
dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO.
Urea
juga dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan
Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea,
carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa
organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa
anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme.
Biosintesis
Urea
terbentuk melalui proses oksidasi yang terjadi pada hati. Eritrosit atau sel
darah merah yang sudah rusak (120 hari) dirombak menjadi 'haemo' dan'globin'.
Selanjutnya 'haemo' akan diubah menjadi zat warna empedu yaitu bilirubin dan
urobilin yang mengandung urea dan amonia yang akan keluar bersama urin dan
feses.
Sekitar
90% urea industri digunakan sebagai pupuk
kimia. Urea dalam bentuk butiran curah (prill)
digunakan dalam pertanian
sebagai pupuk kimia pemasok unsur nitrogen.
Di tanah,
urea akan terhidrolisis
dan melepaskan ion amonium.
Kandungan N pada urea adalah 46%, tetapi yang tergunakan oleh tanaman biasanya
separuhnya.
Karena
penting dalam pembangunan pertanian, pupuk urea seringkali disubsidi oleh pemerintah
suatu negara, termasuk Indonesia. Di pasaran Indonesia, pupuk urea dipasarkan
dalam dua bentuk: bersubsidi
(berwarna merah muda, digunakan untuk bantuan pembangunan) dan tidak bersubsidi
(berwarna putih, untuk dipasarkan secara komersial).
Pupuk
urea dihasilkan sebagai produk samping pengolahan gas alam
atau pembakaran batu bara.
Karbon dioksida yang dihasilkan dari kegiatan industri tersebut lalu dicampur
dengan amonia melalui proses Bosch-Meiser. Dalam suhu rendah, amonia cair
dicampur dengan es kering (karbondioksida) menghasilkan amonium karbamat.
Selanjutnya, amonium karbamat dicampur dengan air ditambah energi untuk
menghasilkan urea dan air.
PUPUK UREA (SNI 02-2801-1998)
Spesifikasi
- Kadar air maksimal 0,50%
- Kadar Biuret maksimal 1%
- Kadar Nitrogen minimal 46%
- Bentuk butiran tidak berdebu
- Warna putih (non subsidi)
- Warna pink untuk Urea Bersubsidi
- Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
Sifat
Pupuk Urea
- Higroskopis
- Mudah larut dalam air
Manfaat
unsur hara Nitrogen yang dikandung pupuk Urea
- Membuat bagian tanaman lebih hijau dan segar
- Mempercepat pertumbuhan
- Menambah kandungan protein hasil panen
Gejala
kekurangan unsur hara Nitrogen pada tanaman
- Seluruh tanaman berwarna pucat kekuningan
- Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
- Daun tua berwarna kekuningan. Pada tanaman padi dimulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun
- Pertumbuhan buah tidak sempurna seringkali masak sebelum waktunya
- Jika dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari bagian bawah tanaman terus ke bagian atas tanaman.
Pupuk ZA
Pupuk
ZA adalah pupuk
kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen
dan belerang
bagi tanaman.
Nama ZA adalah singkatan dari istilah bahasa
Belanda, zwavelzure ammoniak, yang berarti amonium sulfat (NH4SO4).
Wujud
pupuk ini butiran kristal mirip garam
dapur dan terasa asin
di lidah.
Pupuk ini higroskopis (mudah menyerap air) walaupun tidak sekuat pupuk urea.
Karena ion sulfat sangat mudah larut dalam air
sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah
yang terkena aplikasinya sehingga hanya cocok digunakan pada tanah alkalin.
Dibandingkan pupuk lain (misal amonium nitrat),
pupuk ini mengandung lebih sedikit kadar nitrogen sehingga mampu meningkatkan
biaya pemupukan per massa nitrogen yang diberikan pada usaha pertanian.
Pupuk
ini bersama dengan pupuk berbahan dasar amonia lainnya telah dilarang
penggunaannya di Pakistan dan Afghanistan karena mampu digunakan sebagai bahan
pembuat bahan peledak.
PUPUK ZA (SNI 02-1760-2005)
Spesifikasi
- Nitrogen minimal 20,8%
- belerang minimal 23,8%
- Kadar air maksimal 1%
- kadar Asam Bebas sebagai H2SO4 maksimal 0,1%
- Bentuk kristal
- Warna putih
- Warna orange untuk ZA bersubsidi
- Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
Sifat
dan keunggulan pupuk ZA
- Tidak higroskopis
- Mudah larut dalam air
- Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan
- Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama
- Dapat dicampur dengan pupuk lain
- Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
- Meningkatkan produksi dan kualitas panen
- Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan
- Memperbaiki rasa dan warna hasil panen
Gejala
kekurangan unsur hara Belerang pada tanaman
- Produksi protein tanaman menurun, pertumbuhan sel tanaman kurang aktif
- Terjadi penimbunan amida bebas dan asam amino sampai batas yang berbahaya bagi tanaman
- Terjadi kerusakan aktivitas fisiologis dan mudah terserang hama penyakit
- Produksi butir daun hijau menurun, proses asimilasi dan sintesis karbohidrat terlambat, tanaman mengalami klorosis/kekuningan dan hasil panen rendah.
Pupuk NPK
Pupuk
NPK adalah pupuk
buatan yang berbentuk cair atau padat yang mengandung unsur hara utama nitrogen,
fosfor,
dan kalium.
Pupuk NPK merupakan salah satu jenis pupuk majemuk
yang paling umum digunakan.
Fungsi setiap komponen
Ketiga unsur dalam pupuk NPK membantu pertumbuhan
tanaman dalam tiga cara. Penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut:
- N – nitrogen: membantu pertumbuhan vegetatif, terutama daun
- P – fosfor: membantu pertumbuhan akar dan tunas
- K – kalium: membantu pembungaan dan pembuahan
Pemeringkatan NPK
Pemeringkatan
NPK (NPK rating) digunakan untuk memberikan label pada pupuk berdasarkan
pada kadar relatif dari komposisi nitrogen, kalium, dan fosfornya. Nilai N
adalah persentase unsur nitrogen berdasarkan berat dari pupuk. Nilai P dan K
mewakili bentuk oksidanya dalam bentuk P2O5 dan K2O.
Alat dan bahan :
Alat
1.
Petridisk
2.
Oven
3.
Spatula
4.
Gegep
5.
Eksikator
6.
Neraca digital
Bahan
1. Pupuk NPK
2. Pupuk Urea
3. Pupuk ZA
Cara Kerja :
a.
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b.
Menimbang contoh ± 1 gram ke dalam petridisk
yang sudang diketahui bobot tetapnya.
c.
Petri berisi sampel di keringkan, dipijarkan di dalam oven ± 2 – 3 jam
d.
Kemudian, petri didinginkan dalam eksikator lalu ditimbang hingga bobot
tetap.
Data Pengamatan :
A.
Pupuk Urea
(a) Bobot petridisk kosong : 35,5523 gram
(b) Bobot petridisk + sampel : 36,5536 gram
(c) Bobot petridisk + sampel (bebas H2O) : 36,5404 gram
B.
Pupuk ZA
(a) Bobot petridisk kosong : 34,8427 gram
(b) Bobot petridisk + sampel : 35,8524 gram
(c) Bobot petridisk + sampel (bebas H2O) : 35,8312 gram
C.
Pupuk NPK
(a) Bobot petridisk kosong : 48,4071 gram
(b) Bobot petridisk + sampel : 49,4133 gram
(c) Bobot petridisk + sampel (bebas H2O) : 49,3596 gram
Perhitungan :
C
Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa kadar air pada Pupuk Urea =
1,32 % , pada Pupuk ZA = 0,21 % , dan pada Pupuk NPK = 5,34 %
Lembar
Pengesahan :
Daftar Pustaka :
Novizan. 1999. Pemupukan Yang
Efektif. Makalah Pada Kursus Singkat Pertanian. PT Mitratani Mandiri Perdana.
Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Urea
http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_ZA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar