Rabu, 20 Mei 2015

Penetapan Kadar Air dalam Pupuk Urea, NPK dan ZA



Nama                             : Mulki Malik

NIS                               : 124844

Kelas / Kelompok            : 3B/B2.2

Tanggal mulai                 : 29 februari 2015

Tanggal selesai               29 februari 2015

Judul Penetapan             : Penentuan kadar air dalam pupuk

Tujuan Penetapan           : Untuk mengetahui kadar air dalam pupuk

Dasar prinsip                  : Prinsip dari metode oven pengering adalah bahwa air yang terkandung dalam suatu bahan akan menguap bila bahan tersebut dipanaskan pada suhu 105oC selama waktu tertentu. Perbedaan antara berat sebelum dan sesudah dipanaskan adalah kadar air.

Landasan Teori             :

Pupuk
Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ketanah atau tajuk tanaman dengan tujuan untuk melengkapi katersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling awal adalah kotoran hewan, sisa pelapukan tanaman dan arang kayu. Pemakaian pupuk kimia kemudian berkembang seiring dengan ditemukannyadeposit garam kalsium di Jerman pada tahun 1839.
Dalam pemilihan pupuk perlu diketahui terlebih dahulu jumlah dan jenis unsur hara yang dikandungnya, serta manfaat dari berbagai unsur hara pembentuk pupuk tersebut. Setiap kemasan pupuk yang diberi label yang menunjukkan jenis dan unsur hara yang dikandungnya. Kadangkala petunjuk pemakaiannya juga dicantumkan pada kemasan.karena itu, sangat penting untuk membaca label kandungan pupuk sebelum memutuskan untuk membelinya. Selain menentukan jenis pupuk yang tepat, perlu diketahui juga cara aplikasinya yang benar, sehingga takaran pupuk yang diberikan dapat lebih efisien. Kesalahan dalam aplikasi pupuk akan berakibat pada terganggunya pertumbuhan tanaman. Bahkan unsur hara yang dikandung oleh pupuk tidak dapat dimanfaatkan tanaman.

Penggolongan Pupuk
Pupuk digolongkan menjadi dua, yakni pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai. Contohnya adalah pupuk kompos dan pupuk kandang. Pupuk kompos berasal dari sisa-sisa tanaman, dan pupuk kandang berasal dari kotoran ternak. Pupuk organik mempunyai komposisi kandungan unsur hara yang lengkap, tetapi jumlah tiap jenis unsur hara tersebut rendah. Sesuai dengan namanya, kandungan bahan organik pupuk ini termasuk tinggi.
Pupuk anorganik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga memiliki prosentase kandungan hara yang tinggi. Menurut jenis unsur hara yang dikandungnya, pupuk anorganik dapat dibagi menjadi dua yakni pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pada pupuk tunggal, jenis unsur hara yang dikandungnya hanya satu macam. Biasanya berupa unsur hara makro primer, misalnya urea hanya mengandung unsur nitrogen.
Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur hara.Penggunaan pupuk ini lebih praktis karena hanya dengan satu kali penebaran, beberapa jenis unsur hara dapat diberikan. Namun, dari sisi harga pupuk ini lebih mahal. Contoh pupuk majemuk antara lain diamonium phospat yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor.
Menurut cara aplikasinya, pupuk buatan dibedakan menjadi dua yaitu pupuk daun dan pupuk akar. Pupuk daun diberikan lewat penyemprotan pada daun tanaman. Contoh pupuk daun adalah Gandasil B dan D, Grow More, dan Vitabloom. Pupuk akar diserap tanaman lewat akar dengan cara penebaran di tanah. Contoh pupuk akar adalah urea, NPK, dan Dolomit.
Menurut cara melepaskan unsur hara, pupuk akar dibedakan menjadi dua yakni pupuk fast release dan pupuk slow release. Jika pupuk fast release ditebarkan ke tanah dalam waktu singkat unsur hara yang ada atau terkandung langsung dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Kelemahan pupuk ini adalah terlalu cepat habis, bukan hanya karena diserap oleh tanaman tetapi juga menguap atau tercuci oleh air. Yang termasuk pupuk fast release antara lain urea, ZA dan KCL.
Pupuk slow release atau yang sering disebut dengan pupuk lepas terkendali (controlled release) akan melepaskan unsur hara yang dikandungnya sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dengan demikian, manfaat yang dirasakan dari satu kali aplikasi lebih lama bila dibandingkan dengan pupuk fast release. Mekanisme ini dapat terjadi karena unsur hara yang dikandung pupuk slow release dilindungi secara kimiawi dan mekanis.
Perlindungan secara mekanis berupa pembungkus bahan pupuk dengan selaput polimer atau selaput yang mirip dengan bahan pembungkus kapsul. Contohnya, polimer coated urea dan sulfur coated urea. Perlindungan secara kimiawi dilakukan dengan cara mencampur bahan pupuk menggunakan zat kimia, sehingga bahan tersebut lepas secara terkendali. Contohnya Methylin urea, Urea Formaldehide dan Isobutilidern Diurea. Pupuk jenis ini harganya sangat mahal sehingga hanya digunakan untuk tanaman-tanaman yang bernilai ekonomis tinggi.
              
Pupuk Urea
Urea adalah senyawa organik yang tersusun dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO.
Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme.

Biosintesis

Urea terbentuk melalui proses oksidasi yang terjadi pada hati. Eritrosit atau sel darah merah yang sudah rusak (120 hari) dirombak menjadi 'haemo' dan'globin'. Selanjutnya 'haemo' akan diubah menjadi zat warna empedu yaitu bilirubin dan urobilin yang mengandung urea dan amonia yang akan keluar bersama urin dan feses.
Sekitar 90% urea industri digunakan sebagai pupuk kimia. Urea dalam bentuk butiran curah (prill) digunakan dalam pertanian sebagai pupuk kimia pemasok unsur nitrogen. Di tanah, urea akan terhidrolisis dan melepaskan ion amonium. Kandungan N pada urea adalah 46%, tetapi yang tergunakan oleh tanaman biasanya separuhnya.
Karena penting dalam pembangunan pertanian, pupuk urea seringkali disubsidi oleh pemerintah suatu negara, termasuk Indonesia. Di pasaran Indonesia, pupuk urea dipasarkan dalam dua bentuk: bersubsidi (berwarna merah muda, digunakan untuk bantuan pembangunan) dan tidak bersubsidi (berwarna putih, untuk dipasarkan secara komersial).
Pupuk urea dihasilkan sebagai produk samping pengolahan gas alam atau pembakaran batu bara. Karbon dioksida yang dihasilkan dari kegiatan industri tersebut lalu dicampur dengan amonia melalui proses Bosch-Meiser. Dalam suhu rendah, amonia cair dicampur dengan es kering (karbondioksida) menghasilkan amonium karbamat. Selanjutnya, amonium karbamat dicampur dengan air ditambah energi untuk menghasilkan urea dan air.
PUPUK UREA (SNI 02-2801-1998)
Spesifikasi
  • Kadar air maksimal 0,50%
  • Kadar Biuret maksimal 1%
  • Kadar Nitrogen minimal 46%
  • Bentuk butiran tidak berdebu
  • Warna putih (non subsidi)
  • Warna pink untuk Urea Bersubsidi
  • Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
Sifat Pupuk Urea
  • Higroskopis
  • Mudah larut dalam air
Manfaat unsur hara Nitrogen yang dikandung pupuk Urea
  • Membuat bagian tanaman lebih hijau dan segar
  • Mempercepat pertumbuhan
  • Menambah kandungan protein hasil panen
Gejala kekurangan unsur hara Nitrogen pada tanaman
  • Seluruh tanaman berwarna pucat kekuningan
  • Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
  • Daun tua berwarna kekuningan. Pada tanaman padi dimulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun
  • Pertumbuhan buah tidak sempurna seringkali masak sebelum waktunya
  • Jika dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari bagian bawah tanaman terus ke bagian atas tanaman.

Pupuk ZA
Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Nama ZA adalah singkatan dari istilah bahasa Belanda, zwavelzure ammoniak, yang berarti amonium sulfat (NH4SO4).
Wujud pupuk ini butiran kristal mirip garam dapur dan terasa asin di lidah. Pupuk ini higroskopis (mudah menyerap air) walaupun tidak sekuat pupuk urea. Karena ion sulfat sangat mudah larut dalam air sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya sehingga hanya cocok digunakan pada tanah alkalin. Dibandingkan pupuk lain (misal amonium nitrat), pupuk ini mengandung lebih sedikit kadar nitrogen sehingga mampu meningkatkan biaya pemupukan per massa nitrogen yang diberikan pada usaha pertanian.
Pupuk ini bersama dengan pupuk berbahan dasar amonia lainnya telah dilarang penggunaannya di Pakistan dan Afghanistan karena mampu digunakan sebagai bahan pembuat bahan peledak. 
PUPUK ZA (SNI 02-1760-2005)
Spesifikasi
  • Nitrogen minimal 20,8%
  • belerang minimal 23,8%
  • Kadar air maksimal 1%
  • kadar Asam Bebas sebagai H2SO4 maksimal 0,1%
  • Bentuk kristal
  • Warna putih
  • Warna orange untuk ZA bersubsidi
  • Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
Sifat dan keunggulan pupuk ZA
  • Tidak higroskopis
  • Mudah larut dalam air
  • Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan
  • Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama
  • Dapat dicampur dengan pupuk lain
  • Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
  • Meningkatkan produksi dan kualitas panen
  • Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan
  • Memperbaiki rasa dan warna hasil panen
Gejala kekurangan unsur hara Belerang pada tanaman
  • Produksi protein tanaman menurun, pertumbuhan sel tanaman kurang aktif
  • Terjadi penimbunan amida bebas dan asam amino sampai batas yang berbahaya bagi tanaman
  • Terjadi kerusakan aktivitas fisiologis dan mudah terserang hama penyakit
  • Produksi butir daun hijau menurun, proses asimilasi dan sintesis karbohidrat terlambat, tanaman mengalami klorosis/kekuningan dan hasil panen rendah. 

Pupuk NPK
Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang berbentuk cair atau padat yang mengandung unsur hara utama nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk NPK merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang paling umum digunakan.
Fungsi setiap komponen
Ketiga unsur dalam pupuk NPK membantu pertumbuhan tanaman dalam tiga cara. Penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut:
  • N – nitrogen: membantu pertumbuhan vegetatif, terutama daun
  • P – fosfor: membantu pertumbuhan akar dan tunas
  • K – kalium: membantu pembungaan dan pembuahan

Pemeringkatan NPK

Pemeringkatan NPK (NPK rating) digunakan untuk memberikan label pada pupuk berdasarkan pada kadar relatif dari komposisi nitrogen, kalium, dan fosfornya. Nilai N adalah persentase unsur nitrogen berdasarkan berat dari pupuk. Nilai P dan K mewakili bentuk oksidanya dalam bentuk P2O5 dan K2O.
Alat dan bahan             :
Alat
1.     Petridisk
2.     Oven
3.     Spatula
4.     Gegep
5.     Eksikator
6.     Neraca digital
Bahan
1.     Pupuk NPK
2.     Pupuk Urea
3.     Pupuk ZA
Cara Kerja                    :
a.     Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b.     Menimbang contoh ± 1 gram ke dalam petridisk yang sudang diketahui bobot tetapnya.
c.     Petri berisi sampel di keringkan, dipijarkan di dalam oven ± 2 – 3 jam
d.     Kemudian, petri didinginkan dalam eksikator lalu ditimbang hingga bobot tetap.
Data Pengamatan          :
A.    Pupuk Urea
(a)   Bobot petridisk kosong                            :           35,5523 gram
(b)  Bobot petridisk + sampel                         :           36,5536 gram
(c)   Bobot petridisk + sampel (bebas H2O)      :           36,5404 gram

B.     Pupuk ZA
                    (a)   Bobot petridisk kosong                            :           34,8427 gram
                    (b)   Bobot petridisk + sampel                         :           35,8524 gram
                    (c)   Bobot petridisk + sampel (bebas H2O)      :           35,8312  gram

C.     Pupuk NPK
                   (a)    Bobot petridisk kosong                            :           48,4071 gram
                    (b)   Bobot petridisk + sampel                         :           49,4133 gram
                   (c)    Bobot petridisk + sampel (bebas H2O)      :           49,3596 gram

 Perhitungan                   :

C


















Kesimpulan                   :
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa kadar air pada Pupuk Urea = 1,32 % , pada Pupuk ZA = 0,21 % , dan pada Pupuk NPK = 5,34 %
Lembar Pengesahan      :
Daftar Pustaka             :
Novizan. 1999. Pemupukan Yang Efektif. Makalah Pada Kursus Singkat Pertanian. PT Mitratani Mandiri Perdana. Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Urea
http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_ZA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar