Rabu, 20 Mei 2015

Penentuan Kadar P2O5 Yang Larut Dalam Air




Nama                             : Mulki Malik

NIS                               : 124844

Kelas / Kelompok            : 3B/B2.2

Tanggal mulai                 : 5 maret 2015

Tanggal selesai               :5  maret 2015

Judul Penetapan             : Penentuan Kadar P2O5 Yang Larut Dalam Air

Tujuan Penetapan           : Untuk mengetahui kadar P2O5 dalam sampel pupuk NPK

Dasar prinsip                  : Pupuk superfosfat berbentuk bubuk yang berwarna abu abu dengan kandungan fosfat antara 14–20 %. Sifatnya mudah larut dalam air dan agak sedikit higroskopis. Pupuk ini juga mampu mengikat amoniak. Pupuk superfosfat buatan ini ada dalam dua bentuk yaitu Double Superfosfat (DS) dan Triple Superfosfat (TSP).
Reaksi                            :


Landasan Teori               :

Pupuk
Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ketanah atau tajuk tanaman dengan tujuan untuk melengkapi katersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling awal adalah kotoran hewan, sisa pelapukan tanaman dan arang kayu. Pemakaian pupuk kimia kemudian berkembang seiring dengan ditemukannyadeposit garam kalsium di Jerman pada tahun 1839.
Dalam pemilihan pupuk perlu diketahui terlebih dahulu jumlah dan jenis unsur hara yang dikandungnya, serta manfaat dari berbagai unsur hara pembentuk pupuk tersebut. Setiap kemasan pupuk yang diberi label yang menunjukkan jenis dan unsur hara yang dikandungnya. Kadangkala petunjuk pemakaiannya juga dicantumkan pada kemasan.karena itu, sangat penting untuk membaca label kandungan pupuk sebelum memutuskan untuk membelinya. Selain menentukan jenis pupuk yang tepat, perlu diketahui juga cara aplikasinya yang benar, sehingga takaran pupuk yang diberikan dapat lebih efisien. Kesalahan dalam aplikasi pupuk akan berakibat pada terganggunya pertumbuhan tanaman. Bahkan unsur hara yang dikandung oleh pupuk tidak dapat dimanfaatkan tanaman.

Penggolongan Pupuk
Pupuk digolongkan menjadi dua, yakni pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai. Contohnya adalah pupuk kompos dan pupuk kandang. Pupuk kompos berasal dari sisa-sisa tanaman, dan pupuk kandang berasal dari kotoran ternak. Pupuk organik mempunyai komposisi kandungan unsur hara yang lengkap, tetapi jumlah tiap jenis unsur hara tersebut rendah. Sesuai dengan namanya, kandungan bahan organik pupuk ini termasuk tinggi.
Pupuk anorganik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga memiliki prosentase kandungan hara yang tinggi. Menurut jenis unsur hara yang dikandungnya, pupuk anorganik dapat dibagi menjadi dua yakni pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pada pupuk tunggal, jenis unsur hara yang dikandungnya hanya satu macam. Biasanya berupa unsur hara makro primer, misalnya urea hanya mengandung unsur nitrogen.
Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur hara.Penggunaan pupuk ini lebih praktis karena hanya dengan satu kali penebaran, beberapa jenis unsur hara dapat diberikan. Namun, dari sisi harga pupuk ini lebih mahal. Contoh pupuk majemuk antara lain diamonium phospat yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor.
Menurut cara aplikasinya, pupuk buatan dibedakan menjadi dua yaitu pupuk daun dan pupuk akar. Pupuk daun diberikan lewat penyemprotan pada daun tanaman. Contoh pupuk daun adalah Gandasil B dan D, Grow More, dan Vitabloom. Pupuk akar diserap tanaman lewat akar dengan cara penebaran di tanah. Contoh pupuk akar adalah urea, NPK, dan Dolomit.
Menurut cara melepaskan unsur hara, pupuk akar dibedakan menjadi dua yakni pupuk fast release dan pupuk slow release. Jika pupuk fast release ditebarkan ke tanah dalam waktu singkat unsur hara yang ada atau terkandung langsung dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Kelemahan pupuk ini adalah terlalu cepat habis, bukan hanya karena diserap oleh tanaman tetapi juga menguap atau tercuci oleh air. Yang termasuk pupuk fast release antara lain urea, ZA dan KCL.
Pupuk slow release atau yang sering disebut dengan pupuk lepas terkendali (controlled release) akan melepaskan unsur hara yang dikandungnya sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dengan demikian, manfaat yang dirasakan dari satu kali aplikasi lebih lama bila dibandingkan dengan pupuk fast release. Mekanisme ini dapat terjadi karena unsur hara yang dikandung pupuk slow release dilindungi secara kimiawi dan mekanis.
Perlindungan secara mekanis berupa pembungkus bahan pupuk dengan selaput polimer atau selaput yang mirip dengan bahan pembungkus kapsul. Contohnya, polimer coated urea dan sulfur coated urea. Perlindungan secara kimiawi dilakukan dengan cara mencampur bahan pupuk menggunakan zat kimia, sehingga bahan tersebut lepas secara terkendali. Contohnya Methylin urea, Urea Formaldehide dan Isobutilidern Diurea. Pupuk jenis ini harganya sangat mahal sehingga hanya digunakan untuk tanaman-tanaman yang bernilai ekonomis tinggi.
Pupuk NPK
Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang berbentuk cair atau padat yang mengandung unsur hara utama nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk NPK merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang paling umum digunakan.
Fungsi setiap komponen
Ketiga unsur dalam pupuk NPK membantu pertumbuhan tanaman dalam tiga cara. Penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut:
  • N – nitrogen: membantu pertumbuhan vegetatif, terutama daun
  • P – fosfor: membantu pertumbuhan akar dan tunas
  • K – kalium: membantu pembungaan dan pembuahan

Pemeringkatan NPK

Pemeringkatan NPK (NPK rating) digunakan untuk memberikan label pada pupuk berdasarkan pada kadar relatif dari komposisi nitrogen, kalium, dan fosfornya. Nilai N adalah persentase unsur nitrogen berdasarkan berat dari pupuk. Nilai P dan K mewakili bentuk oksidanya dalam bentuk P2O5 dan K2O.
Pupuk NPK dibuat melalui proses industri berteknologi tinggi sehingga dihasilkan butiran yang homogen. Setiap butir pupuk Phonska mengandung tiga macam unsur hara utama yaitu Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K) yang diperkaya dengan unsur hara belerang (S) dalam bentuk larut air, sehingga mudah diserap akar tanaman Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk cepat tersedia yang paling dikenal saat ini. Bentuk pupuk NPK yang beredar di pasaran adalah pengembangan dari bentuk-bentuk NPK lama yang kadarnya masih rendah. Kadar NPK yang banyak beredar adalah 15-15-15, 16-16-16 dan 8-20-15. Kadar lain yang tidak terlalu umum beredar adalah 6-12-15, 12-12-12, atau 20-20-20.NPK Mutiara adalah pupuk NPK produk BASF dengan kadar 16-16-16. Pupuk ini berbentuk butiran berwarna abu-abu dan agak higroskopis. Dalam pemasarannya pupuk ini dikemas dalam ukuran 1 kg dan 5 kg. Pupuk yang diimpor dari Norwegia ini termasuk diminati banyak orang 2.5. Klasifikasi fosfor Kelarutan fosfor didalam fosfat pembawa yang berbeda akan bervariasi. Kelarutan pupuk fosfat dalam air tidak selalu menjadi kriteria yang terbaik dalam ketersediaan unsur ini pada tanaman. Penentuan fosfor tidaklah mudah ketika ketersediaan unsur- unsur pupuk ditentukan dengan cepat dalam sampel. Metode kimia yang telah dikembangkan dimana penilaian yang cukup baik adalah larut dalam air, ketersediaan, dan kandungan fosfor total dari pupuk.Istilah yang sering menggambarkan kandungan fosfor dalam pupuk adalah dengan menentukan kelarutannya dalam air, kelarutan dalam sitrat, tidak larut dalam sitrat, ketersediaannya dan fosfat total sebagai P2O5. Sampel kecil yang akan dianalisa, pertama kali diekstraksi dengan air, kemudian endapannya disaring, dan fosfor yang terkandung dalam filtrat ditentukan. Kandungan fosfor dari filtrat ditentukan dan dinyatakan sebagai persentase berat total sampel. Ini mewakili fraksi sampel yang larut dalam air.Fosfor yang larut dalam sitrat. Residu tersebut ditambahkan larutan ammonium sitrat 1 N, kemudian diekstraksi. Kandungan fosfor dari filtrat ditentukan dan dinyatakan sebagai persentase berat total sampel, ini dinamakan fosfor yang larut dalam sitrat. Fosfor tersedia. Jumlah fosfor yang larut dalam air dan larut dalam asam sitrat 2 % mewakili taksiran yang tersedia untuk tanaman. Fosfor total. Fosfor total dapat ditentukan secara langsung tanpa langkah –langkah yang digambarkan (Tisdale, 1975). Reaksi penentuan fosfat adalah sebagai berikut :
H3PO4 + 12 H2MoO4 H3P[]4012OMo + 10 H2O Biru molibdemMo (VI) Mo (V)

Alat dan bahan             :

Alat
1. Neraca digital
2. Spatula
3. Labu Semprot
4. Gelas piala
5. Corong
6. Pengaduk
7. Penyangga corong
8. Tanur
9. Pipet tetes
10. Kertas saring
11. Kain lap
12. Gegep
13. Eksikator

Bahan
1.     Pupuk NPK
2.     Air (aquades)
3.     NH4Cl 2M
4.     Campuran Mg
5.     Indikator PP
6.     HCl 1:1
7.     NH4OH 1:10
8.     Es
Cara Kerja                    :
1.     Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2.     Ditimbang ± 5 gram sampel, memasukkan kedalam gelas piala dan dibubuhi air suling.

3.     Kemudian, dipanaskan dan disaring endapan kemudian dicuci dengan 100 ml air suling panas.

4.     Filtrat di tampung lalu dibubuhi 10 ml NH4Cl 2M dan 10 ml campuran Mg.

5.     Bila keruh ditambahkan HCl 1:1 hingga larut. Kemudian, ditambahkan indikator PP dan diendapkan dengan NH4OH ( 1:10 ) berlebih.

6.     Endapan di dinginkan dalam es lalu disaring dan dicuci dengan NH4OH ( 1:10 ) sampai bebas amonia.

7.     Endapan dikeringkan, dipijarkan dan ditimbang sampai bobot tetap.

8.     Menghitung kadar P2O5 yang larut dalam air.

 Hasil Pengamatan        :
A.    Bobot sampel                                                                                 :      5,0103     gram
B.     Bobot cawan kosong                                                                       :      14,4146   gram 
C.     Bobot cawan + sampel setelah pemijaran                                        :      18,8582   gram
D.    Bobot sisa pijar                                                                              :      0,4436    gram
E.     Fk                                                                        :



Perhitungan                  :

                       
    
Kesimpulan                   :
Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa kadar P2O5 dari sampel pupuk NPK adalah 5,66 %


Daftar Pustaka             :
Novizan. 1999. Pemupukan Yang Efektif. Makalah Pada Kursus Singkat Pertanian. PT Mitratani Mandiri Perdana. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar